Surabaya - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Tohir mengajak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga untuk berkampanye tanpa menyebarkan berita bohong (Hoax) maupun fitnah. Erick juga mengusulkan agar insan media memberikan piala kepada kubu yang paling banyak menyebarkan hoax.

Hal itu dikatakan Erick usai menghadiri deklarasi dukungan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Jombang untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, TKN Jokowi-Ma'ruf berharap kampanye Pilpres 2019 ke depannya tak lagi diisi dengan penyebaran fitnah dan hoax.

Dia mengambil contoh kasus hoax penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet dan 7 kontainer surat suara di Tanjung Priok, Jakarta. Menurut dia, adanya tersangka dalam kedua kasus tersebut menjadi bukti bahwa hoax tersebut merupakan fakta.


"Saya mengharapkan, kemarin kami di TKN kami pers konferen mengenai kita harus menghilangkan berita-berita fitnah. Karena fitnah dilarang Alquran, fitnah-fitnah kan menghancurkan bangsa," kata Erick kepada wartawan di Alun-alun Jombang, Sabtu (2/2/2019).

Oleh sebab itu, Erick mengaku sempat mengajak BPN Prabowo-Sandiaga untuk bersama-sama berkampanye dengan cara yang bersahabat dan bermartabat. Dia juga mengusulkan agar insan media memberikan piala kepada kubu yang paling banyak menyebarkan hoax.

"Bahkan saya bilang kemarin kalau perlu rekan-rekan media yang memberikan piala, mohon maaf, siapa tadi yang paling banyak mengeluarkan berita-berita yang tidak benar. Media itu kan pilar ke enam demokrasi, saya kira lebih transparan dan profesional," terangnya.

Erick menambahkan, penegakan hukum terhadap penyebar fitnah dan hoax juga tidak boleh berpihak ke salah satu kubu pasangan calon. Dia menyatakan, kubu TKN Jokowi-Ma'ruf pun siap diproses hukum jika terbukti bersalah.

"Kita harus taat kepada hukum. Jangan juga sesudah menyebarkan fitnah-fitnah, sudah terjadi kekacauan, maaf. Saya rasa sulit ya. Karena apalagi kalau sampai misalnya KPU dianggap tidak profesional," tandasnya.